RSS

Rabu, 08 Januari 2014

Renungan kita


KIAT MENJADI
PRIBADI SABAR


Kesabaran itu amat berbanding lurus dengan tingkat keyakinan kepada Allah. “Alladizina idzaa ashabathun mushibah qaaluu innalilahi wa innalilahi wainna ilaihirajiun. Ulaaika’ alayhim shalawatum minrabbihim warahmah wauulaaikahumul muhtadin” yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapakan, Innalilahi lillaahi wa innaa illaihi raajiun’un”. Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petrunjuk. (QS. Al- Baqarah [2] :156-157).
Maa ashaabaminmushibatin illa biidznilallah. Wamayyu, minbillahi yahdiqalbah” (QS. Al- Taghabun [64] :11) Dan orang yankin bahwa apa pun yang terjadi mutlak karena izin Allah. Makhlik hanya jalanya saja. Nggak  ada kejadian tanpa izin Allah.
Ketika kepala tertimpa batu maka yakinlah bahwa itu izin Allah karena tidak bisa orang melempar  tanpa izin Allah.
Ketika kepala tertimpa batu maka yakinlah bahwa itu izin Allah karena tidak bisa orang melempar tanpa izin Allah.

Bahkan ketika sedang berjalan tiba-tiba hidung kita kena kotoran burung, maka kita harus mikir,  “Ini yang jalan begitu banyak, kenapa yang kena hanya kita dan tepat di hidung kita?” Yakinlah, hakikatnya semua itu adalah pekerjaan Allah. Mungkinkah peringatan dari Allah karena kening kita sering berfikir kotor yang mungkin lebih kotor dari kotoran burung.
Ketidaksabaran timbul ketika melihat makhluk terlalu hebat dan melihat makhluk terlalu hebat dan melibat makhluk sebagai sumber. Padahal makhluk Cuma jalan (perantara). Kalau focus kita kepada mahluk maka kualitas kesabaran kita bakal berkuang. Tapi kalau kita melibat Allah-lah yang menguasai setiap kejadian, maka akan meningkatkan kesabaran kita.
Orang yang targetnya akhiratnya maka kesabarannya akan mengingat. Sabar itu berat awalnya tapi amnis akhirnya.
Latihan sabar adalah latihan kesungguhan. Latihan sabar adalah latihan kemuliaan. Karena tiada pahala yang terputus kecuali pahala orang yang ahli sabar.

0 komentar:

Posting Komentar