RSS

Rabu, 25 Desember 2013

cerita

Si Kodok Yang Tak Patuh
Kepada Ibunya
Oleh: Anggun Nofitasari




Pada suatu hari di dalam  hutan hiduplah sebuah keluarga yang sederhana, terdiri  dari ibu kodok dan anaknya yang bernama tiko. Suatu hari tiko bermain bersama teman-temannya hingga menjelang sore. Saat itu ibu Tiko yang berada di rumah sangat khawatir , lalu ia mencari anaknya. Dalam setiap perjalannya ia berteriak nama anaknya “Tiko…Tiko… kmana kmu nak?” ibu terus berjalan menyusuri hutan.
Sesamapainya di tanah  lapang ibu melihat tiko sdari kejauhan sedang asyik bermain bola bersama teman-temannya, kemudian ibu menghampirinya. “Tiko ayo pulang nak, hari sudah sore?” perintah Ibu. Dengan hati yang kecewa karena permainan sebentar lagi  usai “Sebentar  duluBu, ti dulu baru seru nich” jawab tiko. “Ayolah nak pulang sejak dari pagi kamu belum makan kan, nanti kamu sakit?” ajak ibu dengan nada memelas. Akhirnya tiko pun menuruti ajakan ibunya untuk pulang.
Sesampainya di rumah tiko mandi sambil berkata “IBuuu masakin makan yang enak buat Tiko, cepat!. Setelah usai mandi tikopun menyantap makanan yang telah dimasak ibunya. “Buehhh… masakan apa ini bu, kok ndak  enak sekali rasanya?” Tiko memuntahkan makanan yang telah dimasak ibunya. Seketika itupun Si ibu lalu membersihkan sisa makanan sambil menangis dalam hatinya, sembari bertnya-tanya  dalam hatinya “Kemana tiko yang  baik, sopan dan ramah yang dulu Ibu kenal?” kata ibu dalam hatinya.
Suatu ketika hujan turun dengan derasnya seperti biasa ibu tengah mencari Tiko yang sedang bermain. Kala itu ibu melewati bibir sungai dan terdengar teriakan dari kejauhan, Semakin dekat langkah Ibu untuk mencari sumber suara yang ia kenali . “Tolong… tolong…” terdengar semakin jelas teriakan tiko. Seketika ibupun tertegun panik  melihat tiko anak kesayangnya hanyut di sungai dan tersangkut pada sebuah ranting kecil. Tanpa mengenal lelah dan takut serta bahaya yang mengancam diri ibu ia pun  berenang mengampiri anaknya. “Tiko sayang ibu datang nak, kamu jangan takut” kata ibu Tiko. “Ibuuu… ibuuu.. tolong tiko ibuuu..” pinta tiko.  “Iya nak…” jawab ibu. Sesaat  si ibu ingin menhampiri  tiko, tiba-tiba aliran air  semakin tinggi, arus air pun semakin deras. “Tikooooo…” Jerit ibu. “ Ibuuuu…” teriak tiko. Tak berapa lama ibu telah terseret derasnya arus sungai  dan terus menjauh dan berteriak “Tiko…tiko… tiko… ibu sayang kamu,” sambil melambaikan tangan tanda perpisahan.  “ibuuu…” teriak tiko.
Hingga beberapa lama kemudian hujan pun kian mereda, tiko berusaha sekuat tenaga untuk naik ke atas, lalu Ia pulang seorang diri. Sesaat ia pulang menuju kamarnya dan tertidur, seketika itu iya terbangun karena merasa lapar. Tiko pun berteriak “Ibuuu… buatkan tiko makan?”. Berulang-ulang tiko berteriak dari kamarnya namun tak ada jawaban. Ia beranjak sambil ngomel-ngomel, tanpa ia sadari kejadian yang telah dialaminya tadi dan berkata " IBUuuu… dimana kamu?” Sesaat kemudian ia ingat bahwa tadi adalah kejadian nyata bukan mimpi belaka. Tiko pun keluar dan berlari menuju sungai. Ia menyadari bahwa Ibunya telah hanyut, tiko pun menangis sambil menyesali perbuatannya kepada ibunya. “Hemmm..hemmm, IBUUUU… maafkan tiko Bu, selama ini tiko tak menuruti apa saja nasihat ibuku kepadaku” iko berteriak dan menangis dan menyesali semuanya.


0 komentar:

Posting Komentar