RSS

Rabu, 25 Desember 2013

Kenangan Hari Ibu


Kasih Ibu kepada Beta
Tak terhingga sepanjang masa
Hanya memberi, tak harap kembali
Bagai sang surya menyinari dunia


Sabtu 25 November 2013, mahasiswa Universitas PGRI Yogyakarta khususnya anggota pramuka Arjuna-Srikandi mengadakan kegiatan peduli kasih dengan anak-anak yatimpiatu dari panti Ar-Rahman yang beralamat di kulon Progo. Di hari ibu ini, kami mengadakan kegiatan yang bertujuan untuk silaturahmi sekaligus juga memberikan sedikit bantuan berupa bahan makanan dan hiburan untuk mereka yang InsyaAllah bermanfaat walaupun hanya sedikit. Dari kepanitiaan anggota pramuka sendiri telah menyusun serta mematangkan acara ini sudah 1 bulan sebelum pelaksanaan di laksanakan, memang terkesan kami masih agak Kikuh dan kurang percaya diri dengan kemampuan yang kami miliki. Namun hal itu tak menjadi penghalang untuk kepedulian kami terhadap anak-anak yatim untuk berbagi ilmu yang telah kita punya.

Bertepatan dengan hari ibu ini kami ingin berbagi kebahagiaan meski kami sendiri juga jauh dari orang tua namun, memaknai hari ibu kali ini dalam kunjungan ke panti mengadakan hiburan bagi anak-anak panti begitu mengesankan bagiku disana kami belajar, bermain, serta canda tawa bersama dengan anak-anak panti. Seolah diriku mampu merasakan saat dimana masa-masa tumbuh dan berkembang yang sangat membutuhkan dampingan oleh peran orang tua. Membutuhkan keluarga serta sosok yang mampu memberikan perhatian yang lebih ataupun kasih sayang seorang ibu. Sesok ibu yang mempunyai pelukan yang menghangatkan serta menyebuhkan luka. Namun mereka harus hidup berbagi bersama teman-teman yang mempunyai nasib yang sama yaitu jauh dari orang tua bahkan tak tau orang tuanya dimana tetapi mereka tidak bersedih sebab pengasuh panti sudah menganggap semuanya seperti anak-anak mereka sendiri. Yang senantiasa melindungi, mencintai, serta memberikan kasih sayang.  Hal ituah yang membedakan diri mereka dengan anak-anak yang biasanya dilihat dari segi kemandirian anak-anak panti lebih dapat bisa menjalani kehidupan secara mandiri dengan segala yang mereka punya. Mereka seolah tak mempunyai beban tentang kehidupanya, mereka menyadari hal itu dan berusaha untuk tegar dalam menghadapinya karena mereka tidak hidup sendiri di dunia ini ada banyak teman serta orang-orang di sekitar yang menyayanginya selalu.
Itulah segelintir pengalaman yang saya dapat setidaknya memberikan kesan yang mendalam untuk diri saya pribadi, teman-teman pramuka dan pembaca semuanya semoga hal ini menjadi penyemangat kita untuk selalu bersyukur atas segala apa yang dianugrahkan Allah, Tuhan pencita seluruh alam ini. Tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini, namun manusia adalah makhluk yang paling sempurna diantara makhluk-makhluk lain yang diciptakan oleh Allah. Jangan malu terhadap apa yang kita miliki di dunia ini, semuanya hanyalah titipan semata dimata Sang Pencita semua adalah sama kedudukannya.
           

0 komentar:

Posting Komentar