Kasih Ibu kepada Beta
Tak terhingga sepanjang
masa
Hanya memberi, tak harap
kembali
Bagai sang surya
menyinari dunia
Sabtu 25 November 2013,
mahasiswa Universitas PGRI Yogyakarta khususnya anggota pramuka Arjuna-Srikandi
mengadakan kegiatan peduli kasih dengan anak-anak yatimpiatu dari panti Ar-Rahman
yang beralamat di kulon Progo. Di hari ibu ini, kami mengadakan kegiatan yang
bertujuan untuk silaturahmi sekaligus juga memberikan sedikit bantuan berupa
bahan makanan dan hiburan untuk mereka yang InsyaAllah bermanfaat walaupun
hanya sedikit. Dari kepanitiaan anggota pramuka sendiri telah menyusun serta
mematangkan acara ini sudah 1 bulan sebelum pelaksanaan di laksanakan, memang
terkesan kami masih agak Kikuh dan kurang percaya diri dengan kemampuan yang
kami miliki. Namun hal itu tak menjadi penghalang untuk kepedulian kami
terhadap anak-anak yatim untuk berbagi ilmu yang telah kita punya.
Bertepatan dengan hari
ibu ini kami ingin berbagi kebahagiaan meski kami sendiri juga jauh dari orang
tua namun, memaknai hari ibu kali ini dalam kunjungan ke panti mengadakan
hiburan bagi anak-anak panti begitu mengesankan bagiku disana kami belajar,
bermain, serta canda tawa bersama dengan anak-anak panti. Seolah diriku mampu
merasakan saat dimana masa-masa tumbuh dan berkembang yang sangat membutuhkan
dampingan oleh peran orang tua. Membutuhkan keluarga serta sosok yang mampu
memberikan perhatian yang lebih ataupun kasih sayang seorang ibu. Sesok ibu
yang mempunyai pelukan yang menghangatkan serta menyebuhkan luka. Namun mereka
harus hidup berbagi bersama teman-teman yang mempunyai nasib yang sama yaitu
jauh dari orang tua bahkan tak tau orang tuanya dimana tetapi mereka tidak
bersedih sebab pengasuh panti sudah menganggap semuanya seperti anak-anak
mereka sendiri. Yang senantiasa melindungi, mencintai, serta memberikan kasih
sayang. Hal ituah yang membedakan diri
mereka dengan anak-anak yang biasanya dilihat dari segi kemandirian anak-anak
panti lebih dapat bisa menjalani kehidupan secara mandiri dengan segala yang
mereka punya. Mereka seolah tak mempunyai beban tentang kehidupanya, mereka
menyadari hal itu dan berusaha untuk tegar dalam menghadapinya karena mereka
tidak hidup sendiri di dunia ini ada banyak teman serta orang-orang di sekitar
yang menyayanginya selalu.
Itulah segelintir
pengalaman yang saya dapat setidaknya memberikan kesan yang mendalam untuk diri
saya pribadi, teman-teman pramuka dan pembaca semuanya semoga hal ini menjadi penyemangat
kita untuk selalu bersyukur atas segala apa yang dianugrahkan Allah, Tuhan
pencita seluruh alam ini. Tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini, namun
manusia adalah makhluk yang paling sempurna diantara makhluk-makhluk lain yang
diciptakan oleh Allah. Jangan malu terhadap apa yang kita miliki di dunia ini,
semuanya hanyalah titipan semata dimata Sang Pencita semua adalah sama
kedudukannya.
0 komentar:
Posting Komentar