RSS

Kamis, 05 Desember 2013

Sudahkah Anda Menjadi Guru Profesional?


Artikel ini saya buat untuk para calon guru dan pembaca sekalian, yang ingin mengetahui, Apa sejatinya itu profesi seorang guru yang ideal dalam menjalankan peranan dan fungsinya. Perlu kita ketahui saat ini bahwa profesi seorang guru saat ini sedang menjadi idola bagi setiap orang karena berbagai tunjangan kesejahteraan yang telah pemerintah berikan bagi para guru. Penting untuk diketahui berbagai kalangan di masyarakat agar dalam memilih profesi utamanya bagi para calon guru untuk benar-benar bertanggung jawab atas pilihannya yaitu harus menyadari tentang peran seorang guru yang sebenarnya di dalam menjalankan tugas utamanya, sekaligus sebagai benteng pertahanan iman. Bahwa seorang guru, harus hadir di depan kelas untuk memberikan motivasi kepada anak bangsa yang kehilangan motivasi sebagai ujung tombak anak bangsa.
Para calon guru dan para guru saat ini harus sadar bahwa dirinya adalah seorang guru yang mempunyai gelar “Pahlawan Tanpa Tanda Jasa” sebagaimana kita harus meluruskan segala niat dan komitmen dari awal. Bukan karena lulus sarjana keguruan, bukan karena PNS, juga bukan karena guru yang menginginkan sertifikasi, beserta segala iming-iming yang mengiurkan tentang profesi seorang guru. Asalkan kita mau komit dan tidak korupsi waktu insyaAllah saya yakin bahwa menjadi seorang guru merupakan sebuah amanah dan panggilan jiwa.
Terus terang saya tersulut untuk menuliskan artikel ini, sebabnya setelah membaca dari buku yang bertemakan “Sudahkah Anda Menjadi guru Profesional?” berikut isinya:
Guru ideal adalah dambaan peserta didik. Guru ideal adalah sosok guru yang mampu untuk menjadi panutan dan selalu memberikan contoh atau keteladanan. Ilmunya seperti mata air yang tak pernah habis. Semakin diambil semakin jernih airnya. Mengalir bening dan menghilangkan daharga bagi sipa saja yang meminumnya.
Guru ideal adalah guru yang menguasai ilmunya dengan baik. Mampu menjelaskan dengan baik apa yang diajarkannya. Disukai oleh peserta didiknya karena cara mengajarnya yang enak didengar dan mudah dipahami. Materi pun sampai ke otak siwa dengan baik, dan pembelajaran pun menjadi bermakna.
Ilmunya mengalir deras dan terus bersemi di hati para anak didinnya. Tapi, dia pun harus bisa menerima kritikan dari peserta didiknya. Dari kritik itulah dia dapat belajar dari para peserta didiknya. Guru ideal justru hatus belajar dari peserta didinya. Dia tak perlu malu. Dari mereka guru dapat mengetahui kekurangan cara mengajarnya, dan melakukan umpan balik (feedback). Benarkah sosok itu ada? Lalu seperti apakah sosok guru ideal yang diperlukan saat ini? Apakah guru ideal hanyalah guru yang sudah lulus sertifikasi guru? Benarkah demikian?
Dari hasil perenungan yang mendalam, dan juga hasil wawancara dengan teman-teman guru di mana penulisan bertugas didapatkan pendapat yang beragam dan mengerucut pada tiga pendapat tentang guru ideal. Guru ideal yang diperlukan saat ini adalah:
Pertama, guru yang memahami benar akan profesinya. Profesinya guru adalah profesi yang mulia. Dia adalah sosok yang  selalu memberi dengan tulus dan tak menghadap imbalan apa pun, kecuali ridho dai Tuhan pemilik bumi Falsafah hidupnya adalah tangan di atas lebih mulia daripada tangan di bawah. Hanya member tak harap kembali. Dia mendidik dengan hatinya. Kehadirannya dirinduan oleh peserta didiknya. Wajahnya selalu ceria, senang, dan selalu menerapkan 5S dalam kesehariannya (Senyum, Salam, Sapa, Syukur, dan Sabar).
Kedua, guru yang ideal adalah guru yang memiliki sifat selalu berkata benar, penyampai yang baik, kredibel, dan cerdas. Guru yang memiliki keempat sifat itu adalah guru yang mampu memberikan keteladanan dalam hidupnya karena memiliki budi pekerti luhur. Selalu berkata benar, mengajarkan kebaikan, dapat dipercaya, dan memiliki kecerdasan yang luar biasa. Sifat tersebut di atas harus dimiliki oleh guru dalam mendidik anak didiknya karena memiliki motto iman, ilmu dan imal. Memiliki iman yang kuat, menguasai ilmunya dengan baik, dan mengamalkan ilmu yang dimilikinya kepada orang lain.
Selain itu, guru yang ideal adalah guru yang memiliki 5 kecerdasan. Kecerdasan yang dimilikinya terpancar jelas dari karekter dan perilakunya sehari-hari. Baik ketika mengajar, ataupun dalam hidup di tengah-tengah masyarakat.
Kelima kecerdasan itu adalah:
1.       Kecerdasan intelektual
2.      Kecerdasan moral
3.      Kecerdasan sosial
4.      Kecerdasan emosional
5.      Kecerdasan motorik
Kecerdasan intelektual harus diimbangi dengan kecerdasan moral, mengapa? Bila kecerdasan intelektual tidak diimbangi dengan kecerdasan moral akan menghasilkan pesera didik yang hanya mementingkan kepentingan keberhasilan daripada proses. Segala cara dianggap halal, yang penting target tercapai maksimal mungkin. Inilah yang terjadi pada masyarakat kita sehingga kasus plagiarism (menjimplak karya ilmiah orang lain) dan korupsi merajalela di kalangan orang terdidik. Karena itu kecerdasan moral akan mengawal kecerdasan intelektual sehingga akan mampu berlaku jujur dalam situasi apapun. Kejujuran adalah kunci keberhasilan dan kesuksesan dalam hidup di dunia dan akhirat.
Selain kecerdasan intelektual dan moral, kecerdasan sosial juga harus dimiliki oleh guru ideal agar tidak egois, dan selalu memperdulikan orang lain yang membutuhkan pertolongannya. Diapun harus mampu bekerja sama dengan karakter orang lain yang membutuhkan pertolongannya. Dia pun harus mampu bekerja sama dengan karakter orang lain yang berbeda. Kolaborasi adalah kecakapan penting yang harus dimilikinya.
Selain itu, kecerdasan emosioanal harus ditumbuhkan dalam diri agar guru tidak mudah marah, tersinggung,dan melecehkan orang lain. Dia harus memiliki sifat penyabar dan pemaaf. Memaafkan jauh lebih baik daripada dimaafkan.
Sedangkan kecerdasan motorik diperlukan agar guru mampu melakukan mobilitas tinggi sehingga mampu bersaing dalam memperoleh hasil yang maksimal. Kecerdasan motorik harus senantiasa dilatih agar guru dapat menjadi kreatif dan berprestasi. Dia memiliki ambisi dan cita-cita yang tinggi seperti menggapai bintang dan langit. Tak salah bila pada akhirnya peserta didik mengatakan, “guruku mampu menggapai bintang di langit”. (Sumber: Wijaya Kusumah.2011.TIK: Menulis Blog Untuk Pendidikan. Jakarta: Indeks).
Oleh karena itu, sudah sewajarnya bila anda berprofesi sebagai seseorangguru harus mampu berlomba-lomba untuk menjadi guru ideal. Ideal di mata peserta didik, ideal di mata masyarakat, ideal di mata sang pemberi. Bila semakin banyal guru ideal yang tersebar di sekolah-sekolahkita,maka sudah dipastikan akan banyak pula sekolah-sekolah berkwalitas yang mampu membentuk karakter siwa untuk memiliki budi pekerti yang luhur. Mampu mewujudkan tujuan pendidikan nasional yang diharapkan oleh para leluhur bagsa.
Demikian artikel ini yang singkat ini, semoga yang sedikit ini dapat memberikan siraman sekaligus tambahan ilmu bagi para pembaca sekaliyan dan khususnya bagi para guru beserta calon guru. Kelak semoga sosok guru Ideal semakin banyak dalam dunia pendidikan kita. Amin…

0 komentar:

Posting Komentar